Caramenyimpan yang tak benar bisa membuat sikat gigi menjadi sumber penularan penyakit. SUARA.COM MATAMATA.COMJakarta - Sikat gigi elektrik semakin lazim digunakan oleh sebagian orang. Sikat gigi merupakan cara terbaik untuk menjaga gigi tetap bersih dan bebas dari plak dan efek merusak. Namun hanya dengan membeli sikat gigi elektrik tidak menjamin hasil yang bagus. Maka harus tetap disiplin untuk menyikat gigi setidaknya dua kali sehari serta menggunakan teknik menyikat yang listrik juga datang dengan berbagai fitur, seperti mode khusus untuk gigi sensitif, pijat gusi dan pemutih. Beberapa datang dengan sensor tekanan yang memungkinkan pengguna untuk mengetahui apakah menyikat terlalu keras, atau fitur pengingat digital untuk menggantikan kepala keuntungan apa saja yang diperoleh dengan menggunakan sikat gigi elektrik? Berikut 5 keuntungan menggunakan sikat gigi elektrik seperti dikutip dari DiscoveryHealth, Selasa 27/3/2012 antara lain1. Membersihkan gigi lebih telitiSikat gigi listrik lebih baik daripada sikat gigi manual mengenai kemampuan membersihkan. Sikat gigi elektrik dapat menghilangkan plak dengan lebih baik dan lebih cepat. Desain sikat gigi elektrik memungkinkan untuk dapat mengakses area, seperti geraham paling belakang dan garis gusi. Sehingga membantu untuk mencegah gigi berlubang dan radang Menghentikan kebiasaan menyikat terlalu kerasBanyak orang yang menyikat gigi terlalu keras dan menggunakan teknik yang salah, sehingga kemudian justru menyebabkan gigi abrasi, gusi terluka dan gusi turun resesi gusi. Menyikat terlalu keras juga dapat menghapus enamel dari permukaan gigi, menyebabkan sensitivitas terhadap rangsangan dingin, panas dan rangsangan sikat gigi elektrik, maka pengguna hanya memegang sikat dan membiarkan putaran bulu sikat membersihkan gigi. Beberapa model sikat gigi elektrik bahkan memiliki sensor yang secara otomatis akan mengurangi daya jika mulai menyikat terlalu gigi elektrik merupakan pilihan terbaik bagi orang yang cenderung menyikat gigi terlalu Lebih mudah digunakan bagi orang dengan masalah motorikAmerican Dental Association ADA merekomendasikan bahwa, orang yang memiliki kondisi fisik, seperti radang sendi, mobilitas terbatas di tangan atau masalah ketangkasan manual sebaiknya menggunakan sikat gigi elektrik. Karena orang dengan masalah motorik dapat kesulitan untuk menggunakan sikat gigi Sikat gigi elektrik biasanya disertai timer sehingga dapat menyikat dengan waktu yang dianjurkanPara ahli merekomendasikan dalam sekali menyikat gigi sebaiknya dilakukan selama 2 menit, yaitu dengan menghabiskan setidaknya 30 detik di 4 sisi gigi dalam mulut. Jika menggunakan sikat gigi manual, banyak orang yang tidak memperhatikan lama waktu menyikat Lebih ramah lingkunganSikat gigi elektrik dapat dianggap lebih ramah lingkungan, karena penggantian sikat biasanya hanya dengan mengganti kepala sikatnya saja. Sedangkan sikat gigi manual, ketika harus mengganti sikat, maka harus dibuang utuh beserta gagangnya. Namun jika telah aus, sikat gigi elektrik juga perlu untuk mengganti gagangnya. del/ir Dilansirdari Ensiklopedia, berikut ini adalah wujud sifat hakikat manusia yang membedakannya dengan hewan, kecuali kemampuan berkembang biak. Itulah tadi jawaban dari pertanyaan tersebut. Semoga membantumu dalam mengerjakan soal-soal. Ada beragam jenis dan bentuk sikat gigi di pasaran. Penting bagi Anda untuk mengetahui macam-macam sikat gigi dan fungsinya, karena jenis sikat gigi yang tepat menentukan keefektifannya dalam membersihkan gigi maupun gusi. Apa pun jenisnya, peran sikat gigi secara umum adalah untuk menghilangkan plak dan sisa makanan yang menumpuk di gigi dan gusi. Ini penting untuk mencegah kerusakan gigi dan gusi, serta menjaga napas tetap segar. Berbagai inovasi telah dilakukan untuk membuat sikat gigi yang paling efektif dalam membersihkan rongga mulut dan mencegah terjadinya masalah kesehatan gigi, gusi, dan lidah. Inilah mengapa sekarang ada banyak sekali macam-macam sikat gigi. Berbagai Macam Sikat Gigi dan Cara Memilihnya Berikut ini adalah jenis dan fungsi sikat gigi berdasarkan ukuran kepala, bulu sikat, dan cara mengoperasikannya 1. Ukuran kepala sikat gigi Ukuran kepala sikat gigi menentukan seberapa besar jangkauan dan keefektifannya dalam membersihkan gigi. Ada dua jenis ukuran kepala sikat gigi, yakni sikat gigi dengan kepala kecil dan sikat gigi dengan kepala lebar. Pilihlah sikat gigi yang ukurannya sesuai kebutuhan Anda. Sikat gigi kepala kecil biasanya memiliki kepala sikat dengan lebar 2,5 cm atau lebih kecil. Karena ukuran kepala sikatnya yang kecil, sikat gigi jenis ini cocok untuk membersihkan sudut dan celah-celah gigi yang sempit, terutama jika Anda memakai behel. Sikat gigi kepala lebar memiliki kepala sikat lebih dari 2,5 cm. Berkat kepala sikatnya yang lebar, sikat gigi jenis ini dapat menjangkau area gigi dan gusi yang lebih luas, sehingga menyikat gigi jadi lebih efektif, lebih cepat, dan lebih bersih. 2. Bulu sikat gigi Jenis bulu sikat gigi ada tiga macam, yakni bulu sikat halus, sedang, dan keras. Anda disarankan untuk memilih bulu sikat yang halus dan lembut, sebab bulu sikat sedang atau keras berpotensi menyebabkan sariawan serta kerusakan pada gusi, permukaan akar gigi, dan enamel gigi Anda. Selain itu, pilih juga sikat gigi yang memiliki bulu ramping, lembut dan kuat, sehingga bulu sikat mampu menjangkau sela-sela yang sempit di antara gigi Anda dan kuat untuk mencungkil plak gigi yang membandel pada permukaan atau sela-sela gigi. 3. Pengoperasian sikat gigi Dari cara mengoperasikannya, sikat gigi ada 2 macam, yakni sikat gigi manual dan elektrik. Sikat gigi elektrik adalah sikat gigi yang bulu sikatnya dapat bergerak dan berputar secara otomatis. Sementara pada sikat gigi manual, pergerakan dan perputarannya bulu sikat harus Anda kontrol sendiri. Walaupun perbedaan harganya cukup jauh, sebenarnya efektivitas kedua jenis sikat gigi ini tidak terlampau jauh. Selama Anda menyikat gigi dengan cara yang benar, baik sikat gigi manual maupun sikat gigi elektrik sama-sama ampuh dalam membersihkan plak pada gigi dan gusi Anda. Cara Merawat dan Menyimpan Sikat Gigi Selain pemilihan jenis sikat gigi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan, Anda juga harus merawat sikat gigi Anda dengan benar. Pasalnya, sikat gigi berpotensi menjadi sarang bakteri. Berikut ini adalah cara merawat sikat gigi yang baik Hindari bertukar sikat gigi dengan orang lain. Bilas sikat gigi sampai bersih setelah digunakan hingga tidak ada lagi sisa-sisa pasta gigi dan kotoran. Simpan sikat gigi dalam posisi berdiri dengan kepala sikat di bagian atas. Hindari menyimpan sikat gigi dalam wadah tertutup, sebab hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri dan jamur. Rendam sikat gigi sesekali dengan cairan hidrogen peroksida 3% atau obat kumur cair untuk membunuh bakteri yang ada pada sikat gigi. Ganti sikat gigi setiap 3–4 bulan atau setiap bulu sikat gigi Anda sudah rusak. Memiliki sikat gigi yang bagus saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Anda juga harus menerapkan kebiasaan menyikat gigi yang baik. Sikat gigi Anda setidaknya 2 kali sehari selama 2 menit dan gunakanlah pasta gigi yang mengandung fluoride. Saat menggosok gigi, pastikan Anda menyikat semua permukaan setiap gigi hingga ke sela-selanya, termasuk sela antara gusi dan gigi. Saat menggosok gigi bagian depan, sikat gigi secara lembut dengan gerakan memutar atau vertikal. Jangan lupa juga untuk menggosok lidah Anda. Selain itu, jangan lupa lakukan pemeriksaan gigi rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan. Jika masih ragu memilih sikat gigi yang tepat karena memiliki kondisi kesehatan tertentu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter gigi. Efektifitaspenggunaan sikat gigi double care dan konvensional terhadap Debris Index Eka Anggreni1, Erwin2 1,2Jurusan Keperawatan Gigi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I, Indonesia Info Artikel Abstrak Genesis : Submitted: 13-04-2020 Revised: 09-09-2020 Accepted: 1-12-2020
Genggam sikat gigi Anda dengan menempatkan sudut kepala sikat agak miring dengan posisi membentuk sudut 45 derajat. Jadi, Anda tidak menempelkan keseluruhan permukaan bulu sikat pada permukaan gigi. 2. Langkah kedua Anda bisa mulai menyikat dari gigi depan atau gigi geraham pada salah satu sisi mulut. Sikatlah gigi Anda dengan gerakan melingkar dari atas ke bawah selama 20 detik untuk setiap bagian. Teknik ini bertujuan supaya bulu sikat dapat mengeluarkan plak yang menyelip pada batas gusi. Selama menyikat gigi, pastikan Anda tetap menjaga posisi bulu sikat sedikit miring membentuk sudut 45 derajat. 3. Langkah ketiga Sikatlah gigi yang biasa dipakai untuk mengunyah, yaitu bagian gigi yang dekat dengan pipi dan lidah, dengan gerakan maju mundur secara perlahan. Setelah bagian atas dalam tersikat, kemudian sikatlah bagian bawahnya. Pastikan semua permukaan gigi sudah disikat sehingga plak atau sisa makanan yang menempel pada gigi bisa hilang. 4. Langkah keempat Untuk membersihkan permukaan dalam barisan gigi depan, Anda harus memegang sikat gigi secara vertikal. Gunakan ujung kepala sikat gigi, lalu sikat dengan gerakan ke atas dan bawah, dari tepi gusi sampai atas gigi. 5. Langkah kelima Cara menyikat gigi yang benar selanjutnya sama dengan langkah keempat. Arahkan sikat gigi agak tegak untuk membersihkan gigi depan bagian bawah. Gerakkan sikat ke atas dan ke bawah pelan-pelan, lalu ulangi gerakan ini sebanyak 2–3 kali. 6. Langkah keenam Mengacu laman Canadian Dental Association, menyikat gigi dengan pola yang sama berulang kali bisa membuat bagian lain yang tidak biasa dilewati jadi terabaikan. Oleh karena itu, Anda bisa mengubah pola menyikat gigi yang biasanya. Namun, pastikan Anda tetap gosok gigi dengan cara dan gerakan yang benar. Dibutuhkan waktu sekitar 2–3 menit untuk menyikat seluruh bagian gigi Anda. Setelah semua gigi tersikat, bilas mulut dan sikat gigi Anda sampai bersih. Supaya lebih jelas, Anda juga bisa mencontoh cara menyikat gigi yang baik dan benar dengan menonton video berikut. Bagaimana mengetahui gigi sudah bersih setelah disikat? Cara termudah untuk tahu apakah gigi Anda sudah bersih atau belum yakni dengan merabanya menggunakan lidah. Bila permukaan gigi terasa halus, artinya gigi Anda sudah bersih. Namun, jika permukaannya masih terasa kasar, itu berarti masih ada sisa plak yang menempel pada gigi Anda. Maka dari itu, pastikan Anda menerapkan cara gosok gigi yang benar. Selain itu, pastikan pula bahwa seluruh permukaan gigi sudah Anda sikat semua, ya! Bersihkan lidah setelah menyikat gigi Setelah menyikat gigi dengan cara yang benar, jangan lupa untuk membersihkan lidah. Membersihkan lidah penting dilakukan untuk menghilangkan bakteri penyebab bau mulut. Anda bisa menggunakan karet pembersih lidah yang terdapat di belakang sikat gigi atau alat khusus pembersih lidah tongue scraper yang sudah banyak dijual di pasaran. Sikatlah lidah dari pangkal lidah yang paling dalam dan tarik perlahan ke depan dalam satu gerakan. Jangan lupa bersihkan juga bagian samping lidah dengan cara yang sama Ulangi cara ini sebanyak 2–3 kali atau sampai Anda merasa lidah benar-benar bersih. Terakhir, berkumurlah dengan air bersih. Anda juga bisa berkumur dengan obat kumur untuk mengoptimalkan kebersihan gigi dan mulut. Membersihkan lidah idealnya dilakukan setelah sikat gigi pada pagi dan malam hari. Bila Anda tak punya cukup waktu untuk melakukannya, cukup bersihkan lidah satu hari sekali pada pagi hari. Jangan menggosok gigi terlalu keras Beberapa orang mungkin merasa menyikat gigi keras-keras dan lebih lama membuat hasilnya lebih bersih. Apakah Anda salah satunya? Padahal, cara menyikat gigi seperti ini justru tidaklah benar. Menggosok gigi sangat kencang dan dalam waktu yang lama justru dapat merusak gigi secara permanen. Gesekan selama menyikat gigi juga dapat membuat jaringan gusi yang lunak mengalami stres berat dan terluka. Akibatnya, gusi bisa berdarah dan meradang. Di samping itu, gesekan yang terlalu kencang juga dapat mengikis lapisan enamel gigi. Menipisnya lapisan enamel gigi merupakan asal mula dari gigi ngilu dan sensitif. Meski disarankan menyikat gigi setiap hari, Anda tidak dianjurkan melakukannya lebih dari tiga kali dalam sehari. Para ahli sepakat bahwa menyikat gigi dua kali sehari pada pagi dan malam hari sudah cukup membantu dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Cara menggososk gigi yang benar Genggam sikat gigi dengan sudut 45 derajat. Sikat gigi dengan gerakan melingkar dari atas ke bawah. Gunakan sikat gigi secara vertikal untuk membersihkan bagian dalam gigi depan.Biasanya sikat gigi dikombinasikan dengan pasta gigi sebagai bahan anti bakteri dan anti jamur. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas siwak dan sikat gigi dalam pembersihan plak gigi. Sebanyak 40 orang berumur 11 â€" 14 tahun dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 20 orang kelompok A (menyiwak) dan 20 orang kelompok B Sikat gigi soft atau yang berbulu halus ternyata punya banyak kelebihan. Apa saja? Cek selengkapnya tentang kelebihan sikat gigi halus lewat fakta medis di gigi merupakan langkah penting untuk menjaga kebersihan mulut. Namun, agar hasilnya optimal, salah satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah jenis sikat gigi yang kemampuan sikat gigi untuk membersihkan bagian dalam mulut tergantung dari jenis bulu sikatnya. Terdapat 3 jenis sikat gigi yang dijual di pasaran. Ada sikat gigi bulu halus soft, sedang medium, dan keras hard. American Dental Association ADA merekomendasikan untuk menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut soft atau sedang medium.Selain lebih aman bagi permukaan mulut, penggunaan sikat gigi yang berbulu lembut juga lebih keuntungan yang bisa Anda raih berkat penggunaan sikat gigi soft, antara lain1 dari 51. Mampu Menghilangkan Bakteri dan PlakSikat gigi dengan bulu lembut dan tipis merupakan jenis yang sering direkomendasikan oleh dokter gigi. Sikat tipe tersebut dinilai mampu menghilangkan plak dan bakteri. Pasalnya, sikat gigi soft dapat menjangkau saku gusi, yaitu tempat tumbuhnya karang gigi, tanpa membuat gusi berisiko iritasi atau luka. Selain itu, sikat berbulu lembut juga lebih aman dan efektif jika digunakan untuk membersihkan bagian interdental alias dinding pertemuan antara gigi yang satu dengan lainnya. 2 dari 52. Tidak Mengiritasi GusiBeberapa sikat gigi berbulu keras hard terbukti dapat mengiritasi dan berisiko menyebabkan gusi turun resesi gusi. Kondisi gusi turun dapat membuat Anda mengalami kondisi gigi sensitif, yang terasa ngilu apabila terpapar dingin atau panas. Di samping itu, gusi yang teriritasi juga biasanya akan dilewati ketika menyikat gigi guna menghindari rasa sakit. Sayangnya, hal tersebut membuat bagian tersebut berisiko mengalami penumpukan plak. Artikel Lainnya Jangan Asal, Ini Cara Memilih Sikat Gigi yang Baik dan Benar3 dari 53. Tidak Merusak Permukaan GigiSikat gigi berbulu keras hard dapat pula menyebabkan lapisan pelindung gigi enamel terkikis. Risiko ini meningkat apabila Anda menyikat dengan gerakan yang kuat dan kencang. Maka dari itu, akan lebih baik jika Anda menggunakan sikat gigi berbulu lembut. Praktikkan pula cara menyikat gigi yang benar, agar kebersihan rongga mulut Anda senantiasa dari 54. Aman Digunakan Gigi SensitifSikat gigi berbulu halus cukup aman untuk digunakan oleh penderita gigi sensitif atau mereka yang mengalami gusi turun. Dengan pakai bulu sikat yang lembut, Anda tidak akan merasa ngilu ketika menyikat gigi. Selain itu, penggunaan sikat gigi soft juga dapat membuat Anda terhindar dari risiko terkikisnya permukaan email gigi. Artikel Lainnya Tips Menyikat Gigi untuk Gigi Sensitif5 dari 55. Lebih Nyaman DigunakanSikat gigi lembut soft berisiko lebih rendah untuk merusak lapisan email gigi daripada sikat gigi berbulu keras hard. Selain itu, penggunaan sikat gigi berbulu halus juga membuat gusi terhindar dari risiko iritasi dan rasa sakit. Jadi, apakah Anda sudah menggunakan sikat gigi yang lembut? Jika ya, Anda bisa melanjutkan penggunaannya. Agar lebih aman dan efektif, pastikan sikat gigi berbulu lembut yang Anda pilih juga memilih ukuran kepala kecil. Sikat gigi dengan bentuk dan ukuran ujung kecil dapat mengakses bagian mulut yang sulit dijangkau. Tak berhenti di situ, Anda pun harus paham cara merawat sikat gigi dengan benar. Setelah digunakan, bilas seluruh sikat gigi menggunakan air bersih, lalu biarkan udara membuatnya kering dengan sendirinya. Sikat gigi tidak perlu ditempatkan dalam wadah tertutup. Sebab, wadah sikat gigi yang tertutup dapat membuat kondisi sikat gigi menjadi lembap. Hal ini membuat kuman semakin mudah berkembang biak. Hal yang tak kalah penting, Anda pun mesti meletakkannya dalam posisi tegak, dan saling berjauhan dengan sikat gigi lainnya. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran bakteri di antara sikat gigi. Jangan sungkan untuk mengganti sikat gigi setidaknya setiap 3 bulan, atau ketika bulunya sudah mekar rusak. Sikat dengan kondisi demikian sudah tidak efektif untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Punya pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut? Ingin tahu fakta lain seputar masalah kesehatan lain? Anda bisa berkonsultasi dengan memanfaatkan layanan tanya dokter di LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter. NB/JKTSikat GigiGigiMulut
Berdasarkansifat dan tingkat konsumsinya, di mana barang dapat dikategorikan/ pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Ini meliputi benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Mouth care (aneka bahan perawatan gigi, seperti pasta gigi, sikat gigi, obat kumur seperti laserin) Cleaning aid
Anda mungkin sudah tahu bahwa sikat gigi rutin dua kali sehari sangat penting untuk menjaga kebersihan gigi. Lalu, adakah hal lain yang harus dilakukan? Nah, ternyata ada banyak fakta tentang gigi dan kebersihannya yang mungkin belum Anda ketahui. Ragam fakta menarik tentang kebersihan gigi Salah satu bagian penting dalam tubuh manusia ialah gigi. Bagian dari rongga mulut ini berfungsi untuk mengunyah dan mencerna makanan setiap harinya. Bukan hanya itu, gigi juga membantu meningkatkan estetika dan proses berbicara. Sayangnya, banyak orang belum sadar akan kondisi kesehatan giginya. Berikut ini merupakan beberapa fakta menarik tentang kebersihan gigi yang perlu Anda ketahui. 1. Sikat gigi bukan alat pembersih utama gigi Mungkin selama ini Anda mengira bahwa menyikat gigi ampuh menghilangkan plak dan kotoran pada gigi. Sayangnya, fakta tentang gigi ini tidak sepenuhnya benar. Plak pada lapisan enamel/email gigi disebabkan oleh penumpukan bakteri mulut. Bakteri akan berkembang biak jika ada asupannya, yakni kandungan gula pada sisa makanan yang menempel pada gigi. Seiring waktu, gula dari sisa makanan dan bakteri yang menempel ini akan berubah menjadi asam laktat. Asam laktat dapat menurunkan pH mulut, bahkan hingga level kritis 5,5. Sifat asam ini akan menyebabkan demineralisasi email hilangnya mineral dari lapisan email yang berlanjut menjadi karies gigi atau gigi berlubang. Tahukah Anda bahwa hanya air liur yang dapat membersihkan serta menetralkan asam pada gigi? Ya, menyikat gigi bukanlah cara utama untuk membersihkan gigi Anda. Faktanya, air liur akan membantu membilas asam dan mengurangi proses pengasaman pada rongga mulut. Cairan ini juga memiliki efek baik untuk melawan bahaya gula pada gigi. Mulut kering dan kurangnya air liur bisa menandakan masalah yang mengancam kebersihan gigi. Oleh sebab itu, sering-seringlah minum air agar produksi air liur tercukupi. 2. Kebiasaan ngemil memicu kerusakan gigi Berbagai camilan yang Anda konsumsi, seperti kue, biskuit, permen, hingga keripik, biasanya mengandung karbohidrat dan gula dalam jumlah yang cukup tinggi. Sayangnya, karbohidrat dan gula akan menghasilkan asam pada lapisan gigi paling luar. Nah, kebiasaan ngemil ini dapat menyebabkan gigi berlubang dalam waktu yang singkat. Faktanya, tubuh membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk membersihkan gula dari gigi dan mulut. Selama itu pula, bakteri pada gigi sangat aktif mengubah gula menjadi asam. Setelahnya, asam dapat dinetralkan oleh air liur. Namun, bila Anda terus-menerus memakan camilan, gigi tidak akan mampun menetralisasi kadar keasaman dalam mulut. Pada akhirnya, plak yang terbuat dari asam akan menyebabkan demineralisasi gigi. Lagi-lagi, dampaknya ialah penyakit pada gigi Anda. 3. Fluoride tidak selalu baik untuk kesehatan Berbagai produk perawatan gigi, baik pasta gigi dan obat kumur, mengandung fluoride. Ini merupakan mineral penting yang membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda. Sebagian orang mungkin menggunakan pasta gigi ber-fluoride dalam jumlah lebih besar supaya gigi lebih kuat dan putih bersinar. Padahal, fakta tentang gigi ini tidak seindah demikian. Kadar fluoride yang terlalu tinggi malah dapat merusak kesehatan dan kekuatan tulang gigi. Pada anak-anak, asupan fluoride berlebihan bisa menyebabkan fluorosis gigi. Apabila Anda tak sengaja menelan pasta gigi dalam jumlah besar, fluoride bisa meracuni tubuh dan menimbulkan gejala, mulai dari mual, muntah, hingga sakit kepala. Kadar fluoride yang terlalu tinggi juga berdampak serius bagi kesehatan, seperti menghambat penyerapan kalsium dan menyebabkan masalah pada tulang. 4. Tidak perlu berkumur setelah menyikat gigi Fakta menarik tentang gigi ini mungkin berbanding terbalik dengan kebiasaan Anda sehari-hari. Sehabis menyikat gigi dengan pasta gigi, banyak orang langsung berkumur untuk membersihkan sisa-sisa busa di mulut. Dr. Nigel Carter, CEO dari Oral Health Foundation, menyarankan agar sebisa mungkin Anda tidak berkumur dengan air setelah menggosok gigi. Mengapa demikian? Kandungan fluoride dalam pasta gigi akan bekerja lebih baik kalau tidak dibilas. Fluoride akan menempel pada gigi selama 20–30 menit setelah Anda menyikat gigi. Tidak jarang, hal ini akan menimbulkan rasa jorok atau jijik. Sebenarnya, tak ada salahnya juga untuk tetap berkumur setelah menyikat gigi. Namun, ini lebih cocok dilakukan jika Anda menggunakan pasta gigi berbentuk gel atau menjalani prosedur fluoride varnish yang mana hanya bisa dilakukan oleh dokter dan ahli. 5. Kesehatan tubuh tercermin dari kesehatan gigi Penyakit periodontal, yang terdiri dari radang gusi gingivitis dan infeksi gusi periodontitis, cukup umum terjadi pada orang dewasa yang berusia 35–44 tahun. DIkutip dari Mayo Clinic, kerusakan gigi dan infeksi mulut sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, gangguan paru-paru, stroke, dan diabetes. Fakta menarik lainnya tentang kebersihan gigi yaitu kesehatan mulut merupakan cerminan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan Orang yang memiliki penyakit gusi umumnya berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit lainnya. Bahkan, ibu hamil yang mengalami penyakit periodontal lebih berisiko mengalami komplikasi, seperti preeklampsia, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. Itulah sebabnya, sangat penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Upaya sederhana ini dapat mencegah komplikasi serius yang mungkin terjadi. Bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut? Menyikat gigi rutin dua kali sehari selama dua menit dengan sikat berbulu lembut dan pasta gigi ber-fluoride. Gunakan benang gigi flossing dan obat kumur untuk menghilangkan sisa makanan. Ganti sikat gigi setiap 3–4 bulan sekali, atau lebih cepat bila bulu sikat rusak. Konsumsi makanan sehat dan batasi makanan atau minuman manis. Berhenti merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya. Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali.
Ternyatasikat gigi juga bisa digunakan untuk perawatan tubuh, seperti mata, bibir, tangan, kuku, dan lainnya lo. Kebanyakan anak jarang menyikat gigi hanya karena alasan malas atau tidak ingin. Sikat elektrik menyediakan kemudahan dan sesi gosok gigi yang menyenangkan tanpa harus membuang banyak tenaga. Ssshh… berlaku juga untuk Anda yang malas, lho! Untuk menggunakannya, Anda cukup memposisikan sikat pada sudut 45º dan biarkan sikat bekerja dengan sendirinya. 2. Efektif mengurangi plak dan gingivitis Penelitian dari jurnal Clinical, Cosmetic, and Investigational Dentistry menunjukkan bahwa sikat gigi elektrik bekerja lebih efektif untuk membasmi plak. Dibandingkan dengan sikat gigi biasa, sikat gigi canggih ini terbukti ampuh mengurangi plak 21 persen lebih banyak dan menurunkan risiko gingivitis radang gusi hingga 11 persen. Kesehatan gusi secara keseluruhan juga meningkat setelah 3 bulan penggunaan rutin, terutama jika menggunakan sikat gigi elektrik yang menggunakan fitur rotation oscillation bulu sikat berputar sekaligus bolak-balik. 3. Ada timer dan tidak perlu menggosok terlalu keras agar lebih bersih Jika Anda cenderung menyikat gigi terlalu keras, risikonya gigi akan mudah rusak. Maka dari itu, sikat gigi elektrik akan memudahkan Anda untuk mengatur kelembutan tekanan pada gusi dan gigi, sekaligus juga membersihkan di waktu yang bersamaan. Banyak dari produk sikat elektrik yang memiliki fitur built-in timer yang akan menghentikan perputaran sikat secara otomatis begitu waktu habis. Dengan begitu, risiko menyikat terlalu lama dan terlalu keras yang justru merusak gigi akan dapat dihindari. Kekurangan sikat gigi elektrik Sayangnya, sikat gigi elektrik juga memiliki kekurangan. Apa saja? 1. Biaya yang cukup menguras kantong Anda harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli sikat elektrik. Belum lagi, bagian kepala sikat gigi harus diganti sesering mungkin. Sayangnya, banyak dari kepala sikat elektrik cadangan ini dijual terpisah. Bersiaplah untuk menyediakan biaya tambahan. Terlebih lagi, walaupun ukuran sikat elektrik bisa dua kali lipat lebih besar daripada sikat biasa, sikat ini cenderung lebih ringkih. Jika Anda menjatuhkan sikat, atau rusak karena alasan tertentu di luar garansi, biaya penggantian sikat cukup dapat membuat dompet semakin menipis. 2. Tidak praktis Sikat gigi elektrik cenderung memiliki ukuran yang lebih besar, membuatnya sulit untuk disimpan dalam tas atau koper saat bepergian. Selain itu, Anda juga perlu menyediakan baterai cadangan darurat dan tidak boleh lupa membawa charger kemana pun Anda pergi membawa sikat gigi Anda. Di rumah, Anda harus mengisi baterai sikat sebelum bisa menggunakannya. Malahan, terkadang ada sikat gigi yang harus dihubungkan dengan listrik terlebih dahulu agar bisa digunakan. 3. Tidak memberikan efek yang signifikan pada plak di gigi Memang, meski sika elektrik dapat membersihkan plak lebih baik daripada sikat biasa, perbedaan yang dihasilkan tidak terlalu signifikan. Bahkan, sebuah studi di Brazil yang melakukan percobaan penggunaan sikat elektrik pada manula menunjukkan bahwa pengurangan plak tidak jauh berbeda dan hampir serupa dengan sikat biasa. Seperti apa sikat gigi elektrik yang direkomendasikan? Bila Anda tertarik mencoba sikat elektrik, pilihlah produk yang nyaman digenggam dan mudah digunakan. Biasanya, dokter menyarankan Anda untuk memilih model dengan kepala sikat yang dapat berputar ke satu arah kemudian berganti ke arah yang lain. Sikat gigi dengan bulu getar yang cepat juga bisa menjadi pilihan tepat. Namun pada akhirnya, pilihan kembali pada preferensi masing-masing. Apapun modelnya, Anda harus tahu kapan harus mengganti kepala sikat guna memastikan sikat gigi terus bekerja secara efektif. Pastikan Anda sikat gigi setiap dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluorida selama dua menit. Jangan lupa menggunakan flossing untuk menjangkau sisa-sisa kotoran yang menyelip di gigi. panjang kecil, diatasnya terdapat bulu yang halus tp keras untuk menyikat atau menggosok gigi. sifat sikat gigi: berbulu. kegunaan sikat gigi: untuk mengeluarkan atau membersihkan gigi. wujud sampo: berwujud kental airnya. sifat sampo: benda cair. kegunaan sampo: untuk menghilangkan ketombe atau kotoran yang ada di rambut kita serta Dipublish tanggal Jun 28, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 26, 2019 Waktu baca 2 menit Menyikat gigi adalah salah satu bagian terpenting untuk mendapatkan gigi yang putih, bersih, dan sehat. Seiring perkembangan teknologi, sekarang ada banyak sikat gigi elektrik yang dijual di pasaran. Katanya, jenis sikat gigi ini lebih ampuh membersihkan gigi daripada sikat gigi biasa. Dilihat dari sisi penggunaannya, sikat gigi elektrik memang lebih praktis karena kepala sikatnya bisa berputar dan membersihkan gigi Anda dengan sendirinya. Namun kalau dari segi efektivitasnya, mana yang lebih ampuh membersihkan gigi? Iklan dari HonestDocs Orthodenti Kawat Gigi di Tooth's Kingdom Dental Care Orthodenti kawat gigi merupakan prosedur untuk merapikan gigi Pesan Sekarang Kelebihan dan kekurangan sikat gigi elektrik Sesuai dengan namanya, sikat gigi elektrik membutuhkan tenaga listrik dari baterai agar bisa berfungsi. Biasanya, daya baterai tersebut dapat diisi ulang sehingga bisa terus digunakan untuk menggosok gigi. Sementara dari bentuk fisiknya, struktur sikat gigi elektrik sebetulnya tidak jauh berbeda dengan sikat gigi manual. Sikat gigi elektrik juga terdiri dari 2 bagian, yaitu kepala sikat dengan bulu sikat yang panjangnya bervariasi serta tangkai sikat. Namun, ukuran tangkai sikat gigi ini umumnya lebih besar daripada sikat gigi manual pada umumnya. Pada bagian tangkai sikat gigi elektrik terdapat mesin yang berguna untuk memutar dan menggerakan kepala sikat. Sementara bentuk bulu pada jenis sikat gigi ini bervariasi, ada yang datar dan ada pula yang berlekuk. Baca Selengkapnya Perbedaan Fungsi Sikat Gigi Berdasarkan Bentuknya Untuk mengetahui efektivitas sikat gigi elektrik, Anda dapat mengetahuinya dengan membandingkan kelebihan dan kekurangannya. Keunggulan sikat gigi elektrik dibandingkan sikat gigi biasa adalah Cocok digunakan untuk semua kalangan, termasuk orang yang memiliki keterbatasan dalam gerak. Contohnya orang yang menderita arthritis. Efektif untuk mengurangi plak hingga 21% dan gingivitis hingga 11% lebih besar daripada sikat gigi biasa. Sikat gigi elektrik memiliki timer yang mengatur putaran bulu-bulu sikat gigi. Sikat gigi ini akan berhenti berputar secara otomatis ketika timer atau waktunya habis Baca Juga Efektivitas Sikat Gigi Elektrik Iklan dari HonestDocs Orthodenti Kawat Gigi di Tooth's Kingdom Dental Care Orthodenti kawat gigi merupakan prosedur untuk merapikan gigi Pesan Sekarang Dibalik manfaat tersebut, harga sikat gigi elektrik terbilang lebih mahal daripada sikat gigi biasa. Tidak hanya harga sikat giginya secara utuh, bagian kepala sikat gigi ini juga wajib diganti sesering mungkin dan harganya tentu jauh lebih mahal daripada sikat gigi biasa. Sementara dari segi bentuk fisiknya, sikat gigi elektrik berukuran lebih besar sehingga tidak praktis dibawa ke mana-mana. Meski kerjanya otomatis, terkadang masih ada sisa-sisa makanan atau bakteri di mulut yang luput dari jangkauan sikat gigi elektrik. Kelebihan dan kekurangan sikat gigi biasa Dibandingkan sikat gigi elektrik, penggunaan sikat gigi biasa ternyata dinilai lebih efektif dalam membersihkan gigi. Pasalnya, jenis sikat ini dapat tidak dibatasi oleh timer, sehingga Anda bisa menyikat gigi selama yang Anda mau dan daya jangkaunya juga lebih jauh. Anda juga dapat mengatur sendiri seberapa besar tekanan yang harus diberikan pada bagian sudut gigi tertentu saat menggenggamnya. Sikat gigi biasa juga jauh lebih murah, praktis dibawa ke mana-mana, dan memiliki variasi produk yang beragam, sehingga tetap menempati hati masyarakat secara umum. Namun kekurangannya, sikat gigi manual ini lebih menguras tenaga dan membutuhkan waktu ekstra, terutama untuk membersihkan plak di gigi. Lalu, mana sikat gigi yang terbaik? Pada dasarnya, baik sikat gigi elektrik maupun sikat gigi biasa sama-sama mampu membersihkan gigi dari kotoran. Anda bisa memilih salah satu dari keduanya, tergantung jenis sikat gigi mana yang Anda suka dan lebih nyaman digunakan. Iklan dari HonestDocs Orthodenti Kawat Gigi di Tooth's Kingdom Dental Care Orthodenti kawat gigi merupakan prosedur untuk merapikan gigi Pesan Sekarang Sementara bagi Anda yang sedang memakai kawat gigi alias behel, disarankan untuk menggunakan sikat gigi elektrik. Ini karena sikat gigi elektrik cenderung lebih efektif membersihkan gigi daripada yang manual. Nah, kalau Anda lebih nyaman pakai sikat gigi yang mana, sikat gigi elektrik atau sikat gigi manual? Baca Juga Cara Menyimpan Sikat Gigi 6 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Forrest JL, Miller SA. Manual versus powered toothbrushes a summary of the Cochrane Oral Health Group's Systematic Review. Part II. Journal of dental hygiene JDH 2004;782349-54. National Center for Biotechnology Information. Accessed via Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Jxlme.